ketika ingin ku genggam mentari senja di ufuk barat, namun hanya sekilas bayangan yang mampu ku tampung dengan sebuah rekahan senyuman..

Minggu, 26 Januari 2014

Tentang Pelangi dan Gadis Pencari Kayu Bakar

Pelangi baru saja singgah sebentar dibumi
Namun harus akan kembali lagi ke langit
Gadis pencari kayu bakar itu pasti sepi, lagi
Tidak ada pelangi berwarna
Hanya unggun api dalam kayu
Merah dan sesekali biru, tenang
Romantika remangnya menusuk dalam kelam
Akan berirama sendu, sekali waktu aku namai rindu
Dia begitu hidup saat jarak menjelma
Dari rajutan waktu
Gadis itu tinggal sendiri lagi
Hanya diam melihat kayu bakarnya
Menanti pelangi untuk kembali lagi
Biar dunianya berwarna
Biar tak hanya unggun dalam api yang terlihat.



Untukmu pelanGiku, aku sudah tunaikan janjiku. Aku bahagia, aku ikhlas untuk melepasmu kembali ke langit. Jika nanti kembali jangan lupa beritahu aku lagi. Aku akan menunggumu terlihat dibalik peraduan langit dan hujan, biasnya karena matahari berpendar. Aku masih akan menunggumu dalam hujan, dalam tangisan kehilanganku dibalik ributnya dunia. Sampai nanti kau bawa alasanku untuk tersenyum, hanya ketika kau ada.
Aku bahagia melihatmu dibumi meski harus melepasmu kembali ke langit.

Sabtu, 05 Oktober 2013

Kepergianmu

Duapuluhempat minggu setelah kepergianmu.
Aku bisa apa untuk menahanmu agar tidak beranjak satu langkahpun dari sini?
Harus mendekapmu erat?
Hatiku terlalu lemah untuk menahan kau keluar dari sini.
Kadang aku coba alihkan semua perhatian, menjauh dari bayanganmu. Tapi apa?
Selalu saja ada hal yang membuat otakku untuk mengingatmu kembali. Hatiku untuk merindukanmu lagi.
Aku fikir aku bisa tak merindumu lagi, seperti hal yang kau lakukan untuk tak merinduku.
PERCUMA !!
Sepele sih, aku masih saja suka menyimpan pesan-pesan singkat darimu.
Ingin ku hapus, tapii ah serba bimbang.
Pesan itu mampu menghadirkan sosokmu seolah ada disini. Meski itu hanya ilusi. Tapi lihat kenyataan, seolah itu adalah hal yang mustahil.
Semua berubah, semua berbeda.
Kau bagai tali kapal yang pasang surut saat ombak menerjang.
Kadang kau datang seolah memberi harapan kau akan bisa berada disini lebih lama.
Semakin lama aku fikir miliki banyak waktu bersamamu, secepat itu pula kau berlalu.
Salahku juga membiarkanmu menunggu terlalu lama, mungkin saja kau jenuh.
Aku pahami itu.
Susahnya menjadi aku yang menjalani hidup terlalu menggunakan perasaan. Sangat menggunakan hati.
Bersama mereka aku bisa saja tertawa lepas, sejenak lupa beban hati.
Tapi itu hanya sesaat. SESAAT. Kau tau itu.
Dan setelah mereka pergi, semua kembali seperti sedia kala. Apakah mungkin mereka akan lebih lama bersamaku selalu?
Aku fikir tidak,, sebab mereka juga miliki kehidupan yang harus mereka jalani.

Untuk Ibu (Gunawan Ade Putra)

Sungguh aku tidak mampu memilih diksi-diki yang paling indah 
untuk menggambarkan ketulusanmu Ibu.
Bu, maaf anakmu yang tidak mampu berbuat apa-apa
Aku hanya bisa menangis lalu mengantarkan
Serpihan air mata padamu
Aku hanya bisa merengek meminta dan meminta
Tidak ada yang ku mampu
Tak pernah ku temukan segunungpun permata
Yang sebanding dengan segala kasih sayangmu
Tak pernah ku temukan selautpun intan
Yangs setara dengan dalamnya pengorbananmu
Ibu, aku hanya bisa mengadu pada Tuhan :
Mengantungkan do'a disetiap alunan nafas yang kau hembuskan
"Allah ku, saksiku pada ketulusan ibu, pada kasih sayangnya,
pada pengorbanannya, maka dengan segala rahmat-Mu,
ampuni dan sayangi Ibu, sebagaimana ia sayang kepadaku.
Sediakan baginya tempat di surga-Mu "

Lembaran yang tersua dibuku kuliah

Suatu masa lembaran pertemuan
Menuai sebuah karya pertemanan
Waktu mengucap sebuah kata yang berulang ulang
Persahabatan
Persahabatan.....
Raga ini telah dirasuki sebuah ikatan
Bukan cinta, ini lebih
Hey.. ini juga bukan pacaran !!
Ini sangat lebih dari syair lagu remaja tentang hati !!
Degupan hati tidaklah berdetak kencang
Tumtumtumtumtumtum....tum !!
TAPI
Tum.. tum..tum... tuuumm
Begitu tenang nyaman senyumanku
Kudapati hanya dengan bintang riang dan malam
Jangan ragu.. Ini memang kenyataan
Seperti lembaran kosong 
Tapi sungguh kedengaran
Seperti mantra-mantra
Kemanapun akan terikat dan diikat
Benangnya begitu hangat seperti pelukan
Hey, aku tidak sedang membicarakan pacar!!
Bertumbrukan, bergemuruh takkan pisah
Pedang hitam pasti takkan bisa putuskan
Saat benda bening jatuh diantara pandangan
Telah berkaca-kaca
tapi nyanyian itu datang dan tersenyum
Tak disadari tubuh telah menari bersamanya
Tatkala aku bersiul
Pelangi hujaniku begitu indah
HA HA HA
Tawanya begitu merdu digenderangku
Hey apa kamu tak pernah bersedih?
Bersedih?
Aku bertanya dan teriakan berulang-ulang
"Apa kamu tak pernah bersedih?"
"Apa kamu tak pernah bersedih?"
"Apa kamu tak pernah bersedih?"
Matanya keluarkan binar terang
Ia telah mengalunkan lirik indah
Aku telah bersamamu, selalu ada didalam hidupmu
Sedih senang aku akan tersenyum indah  tertawa riang
Untukmu jangan lagi tanyakan kesedihanku
Air mata ini mengaliri pipi
Terharu
"Inilah sahabat"

Selasa, 02 Juli 2013

Painan, 21 Maret 2103

Apa kabar sayang ?
Lama tak jumpa. Masih ingatkah? Atau mungkin sudah lupa
Ah biarlah.
Mungkin bahagia telah kau jelang tanpaku.
Dan aku ?
Biar sendiri disini. Sepipun aku berkawan baik.
Dia biasa temani senyumku yang kadang terasa hambar untuk mengumbarnya pada dunia.
Duni cuma tersenyum simpul lihat aku bercanda dengan hampa.
Barangkali dia hantarkan doa pada Tuhan agar kelak aku bahagia.
Dengan atau tanpamu cinta.
Aku harus tetap hidup.
Nanti sampai ajal menjelang.
Tapi tetap bersanding denganmu kelak aku damba.
Biar senyum tak lagi hambar pucat ketika ku sonsong pada dunia.
Biar dunia tau kalau aku juga bisa bahagia.

Sabtu, 29 Juni 2013

Dunia Nyata

Hai long time no write. Just enough to miss it. Ah miss so bad.

Apa kabar ?
Banyak hal yg belum sempat tertuang dalam sajak yg biasa dulu gue tulisi.
Sangat rindu tentunya.

Alhamdulillah kali ini Allah ngasih rejeki lebih buat gue. Selangkah lebih dulu dr apa yg sebenernya didamba seorang mahasiswa pada umumnya di angkatan gue. Kalo bicara tentang perjuangan menggapainya, tidaklah mudah pastinya. Banyak hal yang musti gue korbanin. Termasuk salah satu syarat wisuda gue nyaris gagal gue raih yang pada akhirnya memang gagal gue raih. Selembar kertas itu ga bisa gue dapetin broh.

Awal perjalanan gue dulu dipenuhi dengan segala macam tes dan ujian. Lokasi disana disini disitu, Mana gue tau. Sebagai seorang yg termasuk baru untuk dibilang sebagai warga kota Padang, gue ga begitu tau tempat-tempat dikota itu. Jadilah setiap panitia menghubungi gue buat datang ke lokasi itu, setiap itu juga gue selalu menghubungi Papa. Ngadu karena ga tau tempat ini tempat itu dimana. Apalagi untuk lihat lokasi awal pengumuman aja bingung mau minta bantuan sama siapa. Kata temen kalo pengen tau sama kota Padang, cari teman yang anak Padang juga. Tapi hari itu ga mungkin, mau ga mau gue minta temenin sm satu-satunya temen skolahan gue yg sejurusan buat nemenin. Pinjem motor temen yang lain juga tuh. Modal hari itu nekat. Karena kami sama-sama bukan orang Padang. Ke Padang pun yg tau cuma Pasar Raya, Plaza Andalas dan Basko.  Kata temen gue anak Padang daerah yg pengen gue tuju itu jauh, apalagi kalo bisa cewe jangan sendiri kesana. Tiap persimpangan kami berhenti sms temen yg anak Padang. Trus gue juga sms senior, karena menurut gue perjalanan kami sudah cukup jauh tp belum sampai-sampai juga. Gue bilang kalo kami nyasar.
Trus tes selanjutnya karena Papa tau gue itu paling ga bisa kalo pergi ke tempat yg belum pernah dikunjungi apalagi diketahui dengan sendiri. Jadilah setiap tes Papa selalu jemput ke Padang buat nganterin ke tempat tes. Dan mama udah nyiapin peralatan yg gue butuhin dr rumah termasuk make up. Soalnya mama tau kalo gue itu ga pernah pake make-up ke kampus. Apalagi punya.
Mana gue musti nyari sepatu tinggi pula. Aih ke kampus aja gue pake sepatu kets. Sepatu yg mencerminkan gue wanita sungguhan itu ngga adaa. Pinjem sana sini tuh.
Setiap gue tes, setiap itu pula gue bolos kuliah. Ntah sejak bulan apa, tiap jum'at gue selalu ga pernah ngampus. Dosenpun heran -_-
Harap-harap cemas menjelang pengumuman. Waktu tanda tangan kontrak lusanya gue langsung pelatihan seminggu. Bisa dibilang karantina lah. Soalnya selama seminggu dr pagi sampe malam training gitu.
Papa cuma nunjukin ini lokasi pelatihan gue. Dan gue bingung mau pergi sama apa ? -_-
Alhamdulillah waktu itu ada malaikat baik hati yg nolongin gue. Dia yang anterin gue, yang jemput gue abis pelatihan dan juga nyemangatin gue selama pelatihan.
Waktu akhir karantina gue dijemput Mas, waktu tau penempatan gue ga sesuai dengan yang ada dipikiran dia ekspresi wajahnya sedih kali. Sepanjang perjalanan emang dihabiskan buat cerita bareng. Karena setelah itu gue tau kalo kami ga bisa sering ketemu. Ga tau kenapa kami dekat setelah kami ga sekampus lagi. Dan itu sedih kali pastinya.
Sebelum pelatihan gue sempetin ngampus juga. Yah mesti hari itu jadwalnya cuma pratikum doank. Liat temen-temen rasanya sedih kali. Meskipun baru se-semester lebih bareng mereka tapi nyaman aja punya temen kaya mereka. Mereka juga bakal jadi orang yang paling dikangenin. Banyak hal yang dilewatin bareng mereka. Dari ospek lah, pra pelantikan dan kegiatan-kegiatan lainnya. Juga termasuk bareng-bareng dihukum senior.
Kadang sedih kali kalo baca sms dari mereka, inbox ataupun mention twitter dari mereka yang semua bilang kangen. Kadang-kadang gue juga sempetin mampir ke padang untuk sekedar ketemu sama mereka doank.
Sama temen-temen diasrama dan sekamar apalagi. Kangen berat tentunya.
Hari itu terakhir karantina. Setelah mas jemput antar ke asrama dan cerita. Gue langsung telfon papa kapan bisa pulang. Kata Papa paginya aja ntar dijemput. Ga lama berselang Papa bilang, malam itu juga pulang. ah ngepacking barang gue malam itu. Untung dbantuin sama temen-temen dikamar.terharu pengen nangis rasanya. Gue masih punya waktu dua jam sebelum papa nyampe untuk ngepacking barang.
Jam udah nunjukin jam 1 dini hari. Dan papa datang. Yang buat gue pengen nangis itu waktu temen2 dikamar sampe ketiduran setelah ngebantuin gue ngepack barang. Liat wajah mereka aja pengen nangis, ingat waktu bareng-bareng sama mereka dulu dan besok udah ga bakal bsa bareng lagi.
Mereka ikut ngebantuin bawain barang ke bawah. Pas gue mau pergi ga tega aja liat mereka, yang gue tau pasti Dara itu nangis yang dia sembunyiin dibalik kacamatanya. Jelas kali. Dan Siti sama Dian, ah mereka emang paling hebat buat ga nangis ddepan gue. Tapi dari mata sama pelukan mereka jelas kali kalo batin mereka itu lirih. Sedih.
Gue sempetin bilang sama Mas kalo malam itu juga gue pulang. Dan sebelumnya kami emang buat janji untuk sama-sama menunggu sampai waktunya tiba. Harus ada cerita di waktu kami ketemu nanti pada waktu iitu.
Setelah semua perpisahan usai. Gue memulai awal perjalanan hidup gue didunia nyata. Bukan lagi didunia khayalan yang bisa bebas bermain bersama temen-temen, ketawa lepas.
Semua berganti, yang dihadapi pun berbagai jenis dan tipe manusia.
Status gue dikampus pun udah ga jelas. Gue mungkin masih mahasiswa perguruan tinggi negri itu. Gue masih nyimpan almamater itu.
So proud has been part of them.

Kampus impian, kampus kenangan. Sebentar kali bisa duduk di kampus ini. Sebentar rasanya mengabdi untuk negri sebagai mahasiswa. Sekarang masih tetap mengabdi untuk negri ini, hanya saja sebagai bagian lain yang itu bukan sebagai mahasiswa.
Terima kasih kampusku, banyak pengalaman yang aku dapat dengan waktuku yang singkat bersamamu.
Bangga pernah gunakan almamater ini, pernah jadi bagian mahasiswa tingkat awal. Pernah ukir sejarah bersama orang-orang hebat itu.
Hijau kampusku.
Agribisnis '12, Pertanian, Universitas Andalas

Jumat, 15 Februari 2013

Mahasiswa semester 2

Semester 2 udah sebulan ini gue jalani. (cepat kali sabroh, orang2 aja baru mulai libur)
Gue justru menilai jurusan ini semakin aneh. Dulu pas semester 1 belajarnya sih standar-standar aja. Ilmu sosial lah yang dipelajari kebanyakan. Nah sekarang? Ketemu satu mata pelajaran yang membuat gue harus kembali mengingat yang namanya KIMIA. Padahal cuma satu matakuliah,tapi pusingnya gue udah melebihi seperti kuliah 5 sks sekaligus. Teman-temanpun yang dulu biasa bersama, sekarang hanya pada matkul tertentu doank ketemunya.
Dan ini juga tahun pertama ulang tahun ga bareng keluarga, tapi tetap MAMA jadi orang pertama yang ngucapinnya. Meski ga ketemu sih :') Miss you so much Mom :*
Hadiah dari anak jurusan sih sebenarnya ga terlalu wah, soalnya mereka nemplokin telor ke kepala gue. Aduh kayak orang gilalah hari itu, mana tengah hari dan orang juga rame.
Awalnya kesal sama anak kamar sih, soalnya mereka gada ngucapin satupun dan ga jadi orang kedua :(
Malamnya dapat telfon dari nomor tak dikenal, mengaku sebagai aparat berwajib. Nuduh kalo gue sudah melakukan pelanggaran hukum. Deg-degan ga karuan sih sebenarnya, tapi gue tetap berusaha tenang. Dan ternyata yang ngerjain gue itu adalah temennya temen gue. Ih kesal banget ! Tapi itu memang sukses buat ngerjain gue sabroh. 100 lah buat elo sob (y)
Trus gue dikerjain ga sampai disitu aja. Anak lantai pun ikutan. Kebetulan sih gue diberi amanah untuk mengendalikan teman-teman disana. Sebuah tanggungjawab yang cukup besar memimpin 42 orang dengan 12 kamar.
Waktu itu gue kebawah karena ada rapat kecil gitu sama temen. Kirain emang penting banget, soalnya menyangkut ketentraman yang 42 orang itu. Pas balik eh ternyata yang 42 orang itu numpuk kayak ikan sarden didalam kamar yang kapasitasnya hanya untuk 4 orang.
Hadoh, gue terharu deh sama mereka itu :* Makasih yaa teman-teman..
Disini gue ga bahas tentang pacar yaa :p

Waktu makin jauh berjalan. Ga juga sih, itupun kalo letak jamnya yang diubah-ubah.
Aktivitas kuliah makin padat, sekarang udah kenal dengan yang namanya praktikum. Jadilah pratikum dilaksanakan. Dulu bisa tiap minggu pulang kampung. Sekarang? Sabtu aja dipake buat praktikum. Kalo pun mau pulang, Sabtu siang usai pratikum pulang trus balik lagi minggu sorenya. Itupun kalo ga punya tugas yaa. Kalo punya siap-siap aja ga pulang kampung dalam sebulan bisa :) Yang cabal ya sabroh :)

Sekarang kuliah udah boleh pake celana lepis, udah ga pake pita sama pin lagi :)
Dan angkatan juga akan mengisi acara sebagai syarat apakah kami berhak dilantik. Semoga acaranya sukses. Dalam 2 minggu ini penantian itu akan segera terjawab. Semoga berhasil :)

Kali ini cuma itu dulu cerita singkat gue sabroh, meskipun rada ga nyambung gitu. Tapi yah apa yang gue rasa itu yang gue utarakan.
Lain waktu insyAllah gue sambung lagi yaa :D see you babaii